KARANGASEM, KOMPAS.TV - Di tengah ancaman inflasi imbas kenaikan harga BBM, harga kacang kedelai impor kembali melonjak tinggi.
Sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Karangasem Bali, terpaksa mengurangi jumlah produksinya.
Dampak tingginya harga kedelai yang merupakan bahan baku pembuatan tahu dan tempe ini, sangat memberatkan sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Karangasem Bali.
Naiknya harga kedelai imbas dari kenaikan harga BBM ini, membuat pengusaha terpaksa mengurangi jumlah produksi.
Baca Juga Takut Ditinggal Konsumen, Pengrajin Tahu Rela Tak Naikkan Harga Meski Harga Kedelai Melonjak di https://www.kompas.tv/article/331013/takut-ditinggal-konsumen-pengrajin-tahu-rela-tak-naikkan-harga-meski-harga-kedelai-melonjak
Lantaran khawatir tahu buatannya tidak laku jika harganya dinaikan, biasanya dalam sehari pengusaha tahu menghabiskan 100 kilogram, namun kini hanya 75 kilogram kedelai.
Harga satu karung kedelai berukuran 50 kilogram, saat ini mencapai Rp638 ribu atau naik Rp100 ribu dari harga sebelumnya.
Kenaikan harga kacang kedelai juga mengakibatkan pabrik tahu dan tempe, di Serpong Tangerang Selatan, berhenti beroperasi selama hampir sepekan terakhir.
Para perajin mengeluhkan harga kacang kedelai yang tadinya hanya Rp7 ribu, kini menjadi Rp13 ribu per kilogram.
30 karyawan kini terancam kehilangan pekerjaan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/332421/harga-kedelai-impor-kembali-melonjak-pengrajin-tahu-tempe-di-serpong-berhenti-beroperasi