BANJARBARU, KOMPAS.TV - Seiring kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM, tarif ojek online alami kenaikan sebesar 15 persen berdasarkan keputusan Kementerian Perhubungan nomor 677 tahun 2022.
Namun, kenaikan tersebut menurut pengemudi ojek online atau ojol belum sesuai karena tidak sebanding dengan kenaikan harga BBM.
Baca Juga Tolak Kenaikan Harga BBM, BEM Se-Kalsel Unjukrasa ke Kantor DPRD di https://www.kompas.tv/article/328105/tolak-kenaikan-harga-bbm-bem-se-kalsel-unjukrasa-ke-kantor-dprd
Seperti diungkap Dwi, pengemudi ojol yang dalam sehari biasa mengisi BBM dengan harga Rp.30.000 untuk 20 order.
Sementara saat ini ia harus mengisi BBM dengan harga Rp.45.000.
"Menurut saya belum adil, soalnya minyaknya boros, ambilannya jauh-jauh, ongkirnya cuma sedikit naiknya Rp.1.200," ucap Dwi.
"Seandainya ambilannya jauh, ngantarnya dekat, kenaikan ongkir murah, cuma naiknya separuhnya, nah banyak penghasilan," tambahnya.
Baca Juga Dampak Harga BBM Naik, Penjualan Sepeda Listrik di Banjarmasin Meningkat di https://www.kompas.tv/article/328069/dampak-harga-bbm-naik-penjualan-sepeda-listrik-di-banjarmasin-meningkat
Di tengah naiknya harga BBM yang sangat berpengaruh pengemudi ojek online ini berharap agar tidak ada kelangkaan BBM.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/330405/tarif-ojol-naik-15-driver-sebut-belum-sebanding-dengan-kenaikan-harga-bbm