JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti menyampaikan, masyarakat punya kekhawatiran naiknya harga BBM berujung pada dampak yang lebih besar.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, ikut berkomentar soal kebijakan pemerintah menaikkan harga bbm.
Pemerintah disebut telah melalui berbagai pertimbangan, sebelum menaikkan harga BBM.
Mega menyebut, jika harga BBM tak dinaikkan, kondisinya menjadi lebih sulit.
Respons yang sama juga diutarakan, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla.
Jusuf kalla menyebut, kenaikan harga BBM hal yang biasa.
Kebijakan itu harus diambil untuk menekan besarnya angka subsidi, yang bisa berdampak pada anggaran negara.
Staf Khusus Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo, menyebut subsidi BBM tidak dikurangi.
Hanya saja dinamika harga minyak dunia membuat pemerintah harus mengantisipasi kenaikan subsidi.
Pemerintah menyiapkan bantuan langsung tunai kepada lebih dari 20 juta keluarga penerima manfaat yang terdampak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Presiden Joko Widodo meminta jajarannya mempercepat penyaluran BLT BBM yang hingga kini sudah mencapai 50 persen dari target.
Bantuan sosial (bansos) dianggap sebagai langkah jangka pendek, merespons kenaikan harga BBM.
Pemerintah tentu harus menyiapkan solusi jangka panjang.
Sebab semua golongan masyarakat merasakan dampak kenaikan harga BBM.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/329616/megawati-jika-harga-bbm-tak-naik-kondisi-makin-sulit