JEMBRANA, KOMPAS TV - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya , menghadiri acara peringatan Hari Konservasi Alam Nasional di Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Jembrana.
Dalam acara ini, Menteri LHK melakukan penanaman terumbu karang secara simbolis, serta melakukan penanaman dua ribu lebih bibit pohon mangrove dan lainnya di sekitar lokasi acara atau di Karang Sewu Taman Nasional Bali Barat, Kelurahan Gilimanuk, Jembrana. Selain itu, guna menjaga kelestarian Curik atau Jalak Bali yang merupakan burung endemik pulau Bali, Menteri LHK juga melepas liarkan lebih dari seratus burung Curik Bali.
Menteri LHK, Siti Nurbaya mengaku, jika kawasan konservasi merupakan benteng terakhir kelestarian hutan di Indonesia. Dari tahun ke tahun, luas hutan Indonesia menurun dari 147 juta hektar di jaman Belanda hutan register, kemudian di tahun 70 an menjadi 134 juta hektar, dan di tahun 90'an kembali menurun, luas hutan Indonesia menjadi 125 juta hektar. Untuk itu, dengan partisipasi semua pihak diharapkan luas hutan Indonesia saat ini 125 juta hektar tersebut tidak lagi berkurang.
Saat ini ancaman konservasi yang dihadapi di Indonesia yakni masih banyaknya aksi perusakan hutan, ilegal loging, hingga perburuan satwa liar. Kegiatan penegakan hukum dilakukan instansi terkait bersama kepolisian. Aksi penegakan hukum ini bahkan mampu menyelamatkan hampir 25 juta hektar hutan di Indonesia.
Dalam acara Hari Konservasi Alam Nasional ini juga diserahkan penghargaan terhadap puluhan aktifis peduli lingkungan se-Indonesia oleh Menteri LHK Siti Nurbaya.
#menteriLHK #curikbali #jalakbali
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/325410/menteri-lhk-lepas-ratusan-curik-bali