KOMPAS.TV "Dengan niat yang murni, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permohonan maaf."
Penyesalan dan permohonan maaf jadi kalimat pembuka dalam surat yang ditulis tangan langsung oleh tersangka pembunuh Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo.
Surat ini ditujukan bagi seluruh anggota Polri terutama yang terdampak kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Namun tak ada terselip nama Brigadir J dalam surat itu.
Baca Juga Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri, Ferdy Sambo Ajukan Banding di https://www.kompas.tv/article/322525/diberhentikan-tidak-hormat-dari-polri-ferdy-sambo-ajukan-banding
Menurut pakar forensik bahasa Universitas Nasional Wahyu Wibowo, surat Ferdy Sambo ini menyimpan banyak drama. Terlebih lagi dalam surat ini Sambo seolah bermain dengan kata "maaf".
Irjen Ferdy Sambo untuk pertama kalinya muncul di hadapan publik menjalani sidang etik polri.
Kendati Ferdy sudah mengirim surat pengunduran diri sebagai anggota Polri, namun sidang etik tetap digelar untuk menentukan sanksi bagi Ferdy Sambo.
Selain dihadapkan dengan ancaman pidana maksimal dalam kasus pembunuhan berencana Irjen Ferdy Sambo juga terancam dipecat dari institusi Polri.
Penegakan hukum baik pidana maupun etik dalam kasus Ferdy Sambo akan menjadi momentum bagi Polri untuk kembali menjaga marwahnya di mata publik.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/322533/ferdy-sambo-tulis-surat-permohonan-maaf-begini-isinya