PROBOLINGGO, KOMPAS.TV - Ratusan umat hindu suku tengger di lereng gunung bromo Kabupaten Probolinggo Jawa Timur menggelar tradisi nyadran massal. Ritual nyadran merupakan ritual mendoakan arwah leluhur. Tradisi itu dilakukan dengan cara nyekar ke makam.
Ritual itu diikuti oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Sebelum dimulai, dukun pandita setempat terlebih dulu memberikan ceramah agama.
Baca Juga Tradisi Manusuk Sima, Napak Tilas Pemberian Tanah Kediri oleh Mataram di https://www.kompas.tv/article/313616/tradisi-manusuk-sima-napak-tilas-pemberian-tanah-kediri-oleh-mataram
Warga yang datang tak lupa membawa air kembang, bunga dan sesajen. Selanjutnya, satu persatu warga menaruh sesaji dan bunga di makam keluarganya. Prosesi itu sebagai bentuk sedekah melalui makanan dan kue yang disajikan.
Ritual nyadran bagian dari acara hari raya karo 1944 saka. Nyadran bertujuan untuk menghormati arwah leluhur. Warga percaya dengan menggelar nyadran, maka rezeki bertambah dan diberi keselamatan dari segala musibah.
Baca Juga Ritual Yadnya Kasada Menghormati Leluhur Suku Tengger, Raden Kusuma di https://www.kompas.tv/article/300304/ritual-yadnya-kasada-menghormati-leluhur-suku-tengger-raden-kusuma
Ritual nyadran ditutup dengan menggelar tari sodoran.
#SukuTengger #Nyadran #Ritual #HariRayaKaro #Bromo #Probolinggo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/321542/ritual-nyadran-suku-tengger-cara-menghormati-arwah-leluhur