ROTE NDAO, Sejumlah anggota TNI Angkatan Laut Korps Marinir ditugaskan untuk berjaga di pos jaga Pulau Ndana, Nusa Tenggara Timur, di wilayah Kepulauan.
Pulau Ndana merupakan pulau tanpa penduduk dan hanya dihuni oleh para anggota TNI.
Para prajurit TNI yang bertugas hanya akan menjadi penghuni selama beberapa bulan, dan akan digantikan dengan pasukan lain.
Meski begitu selama beberapa bulan bertugas, pekerjaan utama mereka yakni berjaga di pos terluar Nusantara Pulau Ndana.
Salah satu kegiatan rutin lainnya, yakni membersihkan senjata sebagai salah satu hal penting, sebelum melakukan patroli.
Pulau Ndana memang tidak memiliki penduduk dan saat ini dimanfaatkan untuk cagar alam.
Karena inilah salah satu kekayaan alam Indonesia yang harus dijaga.
Baca Juga Prajurit TNI-AL Kibarkan Merah Putih di Dasar Laut Bengkulu di https://www.kompas.tv/article/319901/prajurit-tni-al-kibarkan-merah-putih-di-dasar-laut-bengkulu
Sebagai gambaran, untuk menuju Pulau Ndana bisa dimulai melalui Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, menuju Pulau Rote, yang ditempuh selama dua jam penyeberangan.
Kemudian dilanjutkan kembali dengan menyeberang dengan kapal dari Pulau Rote, menuju Pulau Ndana.
Atau bisa ditempuh dengan pesawat dari Kupang menuju Pulau Rote.
Namun tetap saja, untuk menuju Pulau Ndana tetap harus meyeberang dengan kapal motor, selama 1 jam.
Pulau Ndana masuk dalam wilayah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Secara geografis pulau ini merupakan pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Australia.
Selain bertugas menjaga perbatasan, para pasukan ini juga selalu bersosialisasi dengan warga luar yang datang untuk menggelar kegiatan di pulau terluar ini, seperti menggelar Upacara 17 Agustus bersama para peserta jelajah sepeda Rote.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/320203/kisah-tni-angkatan-laut-korps-marinir-yang-bertugas-di-pulau-ndana-pulau-terluar-di-wilayah-timur