TORAJA UTARA, KOMPAS.TV - Seorang guru honorer di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan rela mengajar di pedalaman meski menyandang gelar S2 atau magister. Sekolah tempatnya mengajar terletak di pelosok Toraja Utara yang harus ditempuh selama 3 jam dari ibukota Kabupaten.

Anak-anak di pedalaman ini berjalan kaki tanpa alas kaki melewati perbukitan menuju SD Negeri 4 awan. Di sekolah ini hanya tersedia tiga ruangan untuk siswa kelas 1 sampai kelas 6 karena minim ruangan.

Satu ruangan terpaksa harus menampung dua kelas dan ruang kelas belajar hanya dibatasi sekat. Sementara bangku dan papan tulis kondisinya telah rusak. Ditengah keterbatasan fasilitas, siswanya tetap semangat untuk menimbah ilmu.

Silva Paranggai yang menjadi guru di SDN 4 Awan tersebut harus menuruni lembah, Melewati pematang, dan mendaki bukit untuk tiba di tempatnya mengajar. Guru honorer yang bergelar S2 magister pendidikan ini memilih mengabdi sebagai tenaga pengajar di pedalaman yang statusnya sebagai kelas jauh atau cabang.

Sejak 8 tahun silam, ia juga tidak mempersoalkan besaran gaji 500 ribu rupiah yang diterimanya setiap sebulan. Untuk menopang hidup, Sepulang mengajar, Silva mengurus ternak dan berjualan di rumah yang statusnya masih menumpang dipermukiman transmigrasi.

Kepala Dinas Pendidikan Toraja Utara, Martinus Manatin mengatakan jika pihaknya mengapresiasi Silva atas pengabdiannya untuk memberikan pendidikan pada anak-anak sekolah di daerah terpencil.

Ia juga mengungkapkan jika Pemerintah Daerah Toraja Utara memiliki keterbatasan anggaran untuk membiayai fisik sekolah dan kesejahteraan guru honorer. Di tengah keterbatasan. Silva tetap bertekad untuk mengabdi sebagai pengajar dan memberi bekal ilmu bagi siswanya.



#guruhonorerbergelars2

#gurus2mengajardipedalaman

#torajautara

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/320087/guru-honorer-bergelar-s2-mengajar-di-pedalaman