JEMBER, KOMPAS.TV - Sekelompok pemuda di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sukses membudidayakan ulat maggot, dengan omset 50 juta rupiah perbulan. Budidaya ulat maggot memanfaatkan sampah organik, yang menumpuk di perkampungan dan tempat pembuangan akhir.
Budidaya ulat maggot ini, dilakukan oleh sekelompok pemuda, di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Budidaya ulat maggot, memanfaatkan sampah organik, yang didapatkan dari tempat pembuangan akhir, dan tempat sampah perkampungan.
Budidaya diawali dengan membersihkan sampah organik. Lalu bubuhkan telur ulat maggot ke tumpukan sampah organik. Telur ular maggot tumbuh dari bayi hingga dewasa, dan siap dipanen di usia 10 hari.
Telur ulat maggot berasal dari indukan lalat tentara hitam atau black soldier fly, yang dirawat dengan teknik khusus. Dari indukan lalat tentara hitam, bisa dipanen 500 kilogram ulat maggot per hari.
Ulat maggot menghasilkan pundi rupiah, mulai dari telur hingga dewasa. Telur ulat maggot dijual dengan harga 5 ribu rupiah per gram. Ulat maggot dewasa dijual dengan harga 7 ribu rupiah per gram. Ulat maggot cocok untuk pakan ternak jenis unggas, ikan, dan bahkan campuran bahan kosmetik. Sedangkan sisa media pengembangbiakan dan kepompong ulat maggot, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, dengan harga jual 1500.
Dalam satu bulan omset yang didapat mencapai 50 juta rupiah. Tak ada salahnya mencoba budidaya ulat maggot di rumah. Meski terlihat jorok dan menjijikkan, namun mampu menghasilkan cuan.
#beritajember
#bididayamaggot
#ulatmaggot
#suksesbudidaya
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/312681/budidaya-ulat-maggot-omzet-50-juta-rupiah-per-bulan