JAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut Dokter Spesialis Saraf, Debby Amelia hal yang bisa memicu Bells Palsy adalah daya tahan tubuh yang rendah.
Kasus yang biasa ditangani oleh Dokter Debby, bisanya dikarenakan pasien yang usai bepergian jauh, perubahan cuaca, bermain di pantai, dan sering keluar malam.
Terlepas dari itu, ada faktor-faktor lain yang menyebabkan seseorang rentan terkena Bells Palsy diantaranya, menderita diabetes melitus, wanita hamil dan merokok. Dokter Debby Amelia juga menjelaskan Bells Palsy adalah kelumpuhan pada otot wajah sebelah karena kelumpuhan saraf parsial retriever, yang merupakan saraf ketujuh.
Baca Juga Kisah Ibu Amalia Prabowo, Bagikan Pengalamannya sebagai Keluarga yang Alami Disleksia | AYO SEHAT di https://www.kompas.tv/article/307716/kisah-ibu-amalia-prabowo-bagikan-pengalamannya-sebagai-keluarga-yang-alami-disleksia-ayo-sehat
Kelumpuhan ini terjadi secara mendadak.
Penyebabnya bersifat idiopatik (tidak diketahui) namun banyak diduga disebabkan oleh virus Herpes Simplex HSV Type 1 yang mengalami reaktivasi.
Bells Palsy dan stroke merupakan dua hal yang berbeda namun tetap harus diwaspadai karena ada kemungkinan terkena Bells Palsy dan Stroke sekaligus.
Cara membedakan Bells Palsy dengan Stroke yaitu Bells Palsy hanya terjadi di bagian otot wajah sebelah dan tidak melibatkan motorik.
Sedangkan Stroke ada kelemahan, lumpuh sebelah di bagian tubuh, bicara tidak jelas hingga harus dilakukan pemeriksaan fisik dan CT Scan.
Bells Palsy bisa terjadi berulang 2 bahkan 5 kali.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/311060/faktor-penyebab-bell-s-palsy-hingga-perbedaannya-dengan-stroke-ayo-sehat