SEMARANG, KOMPAS.TV - Obat tidak sesuai aturan dengan membeli di apotek atau di warung, selama ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Padahal sesuai anjuran, untuk mengonsumsi obat harus dengan resep dokter.
Dengan kemajuan teknologi di bidang kesehatan, kini sudah ada laboratorium kesehatan yang menggunakan model pemeriksaan farmakogenomik. Salah satunya yakni di Laboratorium Klinik di Jalan Indraprasta Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pemeriksaan farmakogenomik yaitu bentuk pengobatan menggunakan informasi gen atau protein. Pemeriksaan ini bertujuan untuk membantu dokter dalam menemukan obat yang cocok untuk pasien.
Dalam beberapa kasus, DNA pasien dapat mempengaruhi apakah memiliki reaksi buruk terhadap obat. Selain itu, dapat mengetahui apakah obat yang dikonsumsi dapat membantu atau tidak.
"Dengan pemeriksaan farmakogenomik atau profiling DNA, kita dapat memperoleh informasi bagaimana peran dari faktor genetik yang kita bawa terhadap reaksi obat yang dikonsumsi," jelas Lonah, dokter spesialis farmakologi klinik.
"Saya periksa ini kan punya penyakit maag, saya mengonsumsi obat maag terus. Jadi saya ingin apakah obat maag ini cocok dengan gen saya," kata Anti Wuryaningsih, pasien.
Hasil pemeriksaan farmakogenomik bermanfaat untuk mengetahui apakah obat yang dikonsumsi cocok, tepat dan aman bagi pasien.
#farmakogenomik #pengobatanbaru #kesehatan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/310557/farmakogenomik-paradigma-baru-dalam-sistem-pengobatan