JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada tahun 2021 indonesia, dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia dan predikat tersebut disematkan oleh Charities Aid Foundation (caf) melalui world giving index 2021. Dengan alasan dari kurang lebih 273 juta jumlah penduduk Indonesia suka menyumbang atau berdonasi.
Tapi, donasi dari masyarakat sudah dialokasikan dengan tepat belum ya?
Lembaga filantropi terbesar di indonesia yaitu Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengalami krisis keuangan. Bahkan, mereka punya hutang sebesar Rp56 Miliar dari program keluarga korban pesawat lion air yang jatuh pada 29 oktober 2018 lalu.
Baca Juga Reaksi Pendiri Saat Penyidik Fokus Telusuri Dugaan Pencucian Uang oleh ACT di https://www.kompas.tv/article/309392/reaksi-pendiri-saat-penyidik-fokus-telusuri-dugaan-pencucian-uang-oleh-act
Padahal, donasi masyarakat yang masuk ke ACT dari di tahun 2018-2020 rata-rata sekitar Rp500 Miliar.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) pertama kali diresmikan secara hukum pada 21 april 2005, sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. Act didirikan ahyudin bersama rekan sejawatnya dirinya memimpin selama 17 tahun, hingga berakhir pada januari 2022 lalu.
Namun seiring dengan lengsernya ahyudin deretan masalah dalam ACT mulai bermunculan.
Video Editor : Novaltri
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/309606/polemik-gaji-petinggi-act-fantastis-donatur-menangis