SEMARANG, KOMPAS.TV - Aktivitas penjualan di salah satu agen elpiji (LPG) di Kota Semarang, Jawa Tengah, terlihat normal. Tak ada antrean sejak diumumkannya kenaikan harga elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram sejak 10 Juli 2022 lalu oleh PT Pertamina (Persero). Kenaikan harga elpiji di agen, ukuran 5,5 kilogram dari Rp 89.000 menjadi Rp 100.000. Sementara untuk elpiji ukuran 12 kilogram dari harga Rp 189.000 menjadi Rp 213.000.
Menurut Trianto Cahyo Legowo, salah satu pemilik agen elpiji di Kota Semarang, penjualan elpiji baik subsidi dan nonsubsidi saat ini masih normal. Namun, adanya kenaikan harga ini membuat kaget konsumen elpiji nonsubsidi, dan tidak menutup kemungkinan konsumen elpiji nonsubsidi dari segmen rumah tangga akan beralih ke elpiji subsidi. Akan tetapi, konsumen yang mempunyai usaha skala besar, tetap menggunakan elpiji nonsubsidi berdasarkan kebutuhan elpiji yang diperlukan.
"Kemungkinan kalau konsumen rumah tangga ada, cuma kalau konsumen rumah makan, hotel, laundry, itu nggak akan beralih ke yang ke 3 kilo enggak, karena pemakaiannya memang banyak," ujar Trianto.
Setidaknya, sebanyak 80.000 tabung elpiji subsidi setiap hari didistribusikan ke 44 agen elpiji yang ada di Kota Semarang.
#lpg #lpgnonsubsidi #ptpertamina
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/309456/harga-lpg-nonsubsidi-naik-permintaan-lpg-subsidi-di-semarang-masih-stabil