KOMPAS.TV - Tidak hanya harga pangan, harga energi juga ikut merangkak naik. Selain gas, harga BBM non-subsidi juga naik di waktu yang sama.
Masyarakat bersiap harus rogoh kantong lebih dalam lagi. Pasalnya tidak hanya harga elpiji non subsidi yang naik.
Baca Juga Luhut Sebut Subsidi BBM untuk Tiap Mobil Rp19,2 Juta dan Motor Rp3,7 Juta Per Tahun di https://www.kompas.tv/article/308377/luhut-sebut-subsidi-bbm-untuk-tiap-mobil-rp19-2-juta-dan-motor-rp3-7-juta-per-tahun
PT Pertamina Persero juga menaikkan harga tiga jenis BBM non subsidi yaitu pertamax turbo, dexlite, dan Pertamina dex.
Pertamax turbo (ron 98) naik dari Rp 14.500 per liter menjadi Rp 16.200 per liter, lalu dexlite naik dari Rp 12.950 per liter menjadi Rp 15.000 per liter.
Dan harga pertamina dex naik dari Rp 13.700 per liter menjadi Rp 16.500.
Harga ini untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah di Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Kenaikan harga minyak dunia jadi alasan pertamina menaikkan harga BBM non subsidi.
Adapaun harga minyak ICP di bulan Juli 117,62 USD/barel lebih tinggi sekitar 37% dari harga ICP pada Januari 2022.
Sebelumnya, pihak pertamina mencatat ada lonjakan konsusmi pertalite di masyarakat 10-15 persen awla Mei lalu.
Untuk menahan nmigrasi lebih besar Pertamina sudah menyiapkan Mypertamina untuk mendata masyarakat layak menerima BBM Subsidi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/308520/tak-hanya-gas-elpiji-harga-bbm-non-subsidi-ikut-naik