Pemilu presiden 2024 masih 20 bulan lagi. Namun, para peminat kursi presiden mulai muncul atau mulai dimunculkan partai-partai.
Inilah langkah political marketing sekaligus testing the water atau uji publik.
Partai Nasdem melakukan terobosan politik. Melalui Rakernas, partai Nasdem mengumumkan tiga nama bakal calon presiden.
Tiga nama bakal capres yang dimunculkan Nasdem adalah gubernur jakarta Anies Baswedan. Nama Anies, selalu masuk dalam tiga besar capres versi lembaga survei.
Nama bakal capres kedua yang diusulkan Nasdem adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Dari sisi lembaga survei, keterpilihan andika masih tergolong rendah, masih di bawah capres lainnya.
Bakal capres yang ketiga yang dinominasikann Nasdem adalah gubernur jawa tengah, Ganjar Pranowo. Nama Ganjar selalu masuk dalam tiga besar lembaga survei.
Namun, Ganjar adalah kader PDIP perjuangan. Menanggapi namanya disebut oleh partai Nasdem, Ganjar berkomentar, "saya PDIP dan tunduk pada ketua umum PDIP perjuangan Mehgwati Soekarnoputri."
Nama capres PDIP Perjuangan sangat ditentukan oleh ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri, politisi paling senior di republik ini.
Megawati juga mengingatkan kader PDIP untuk patuh pada aturan partai dan tidak melakukan manuver politik. Elektabilitas Ganjar menurut surver terkini litbang kompas pada angka 22 persen.
Langkah Nasdem, sedikit berbeda dengan koalisi indonesia bersatu. Dalam KIB, partai Golkar, PAN, dan PPP sudah bersepakat untuk melakukan kerjasama politik.
Namun, KIB belum memutuskan siapa nama bakal capres yang diusung.
Manuver politik lain yang tengah dijajadi adalah koalisi indonesia raya. Koalisi itu akan terdiri dari partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Bagi publik sebenarnya bukan hanya siapa capres yang akan muncul, atau dimunculkan, namun, publik juga membutuhkan gagasan apa yang dibawa capres.
Video Editor: Farhan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/302542/koalisi-parpol-jadi-ajang-cek-ombak-dan-uji-popularitas-capres-opini-budiman