JAMBI, KOMPAS.TV - Sejumlah petani di Paal Merah, Kota Jambi, memilih untuk menanam sawi.
Namun saat panen bersamaan, banyak sawi yang tidak terjual, karena melimpahnya pasokan.
Sayur sawi yang tak terjual, biasanya akan langsung layu, dan biasanya petani membawa kembali ke rumah dan sebagian dijadikan lagi sebagai pupuk kompos, dan sebagiannya terbuang percuma.
Dari pembusukan dan terbuangnya pasokan sayur ini, salah seorang dosen pertanian di Universitas Jambi, mencetuskan ide untuk membuat tepung dari sayur sawi.
Tujuannya agar sayur petani tetap memiliki nilai jual.
Proses pembuatan tepung sayur sawi ini, membutuhkan waktu dua hari.
Mulai dari membersihkan sayur, memotong sayur sampai ke pengeringan, dengan menggunakan alat.
Baca Juga Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jambi Ciptakan Mie Berbahan Sayur di https://www.kompas.tv/article/300091/mahasiswa-fakultas-pertanian-universitas-jambi-ciptakan-mie-berbahan-sayur
Sawi yang sudah kering, kemudian diolah hingga menjadi tepung.
Olahan tepung dari sayur ini, sama dengan tepung pada umumnya, yang bisa digunakan untuk membuat makanan gorengan, hingga digunakan untuk minuman.
Menurut Dede Martino, tepung sawi ini meski melewati proses pengolahan, tetap memiliki kandungan kalsium dan kalium.
Dengan adanya produksi tepung sawi ini, petani tidak perlu mengalami kerugian lagi, jika memiliki panen yang melimpah.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/301319/dosen-pertanian-universitas-jambi-olah-sawi-jadi-tepung-hindari-pembusukan-saat-panen-melimpah