JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Jokowi, melantik dua menteri dan tiga wakil menteri baru Kabinet Indonesia Maju.
Partai Amanat Nasional, akhirnya resmi dapat pos menteri.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan, menggantikan Muhammad Luthfi.
Mantan Panglima TNI Marsekal Purnawirawan Hadi Tjahjanto, jadi Menteri Agraria dan Tata Ruang merangkap Badan Pertanahan Nasional, yang sebelumnya dijabat Sofyan Djalil.
Presiden Jokowi juga melantik John Wempi Wetipo, sebelumnya Wakil Menteri PUPR, dilantik menjadi Wamen Dalam Negeri.
Kemudian Afriansyah Noor sebagai Wamen Ketenagakerjaan.
Baca Juga Perintah Khusus Jokowi Untuk Mendag Zulkifli Hasan: Pak Zul Pastikan Ketersediaan Pangan di https://www.kompas.tv/article/300296/perintah-khusus-jokowi-untuk-mendag-zulkifli-hasan-pak-zul-pastikan-ketersediaan-pangan
Serta Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria menggantikan rekan separtainya Surya Tjandra.
Yang jadi sorotan utama, PAN masuk kabinet.
Sempat berhadap-hadapan di Pilpres 2019, arah PAN berubah ikut dalam perahu Koalisi Jokowi tahun lalu.
Pemilik hak prerogatif, Presiden Jokowi menilai PAN lewat Ketua Umumnya, Zulkifli Hasan pantas masuk kabinet.
Sehari setelah dilantik, Zulhas blusukan ke pasar.
Mendag berjanji akan tegas soal ketersediaan penetapan harga minyak goreng curah Rp14 ribu per liter.
Yang jelas, pasca-pelantikan setumpuk pekerjaan rumah telah menanti para menteri dan wakil menteri.
Presentasi janji ke publik setelah menyandang jabatan baru, harus dibayar dengan tunainya tugas, tak melulu soal dapat pos yang pas, sebagai buah loyalitas politik.
Harapan publik klasik, benar-benar meningkatkan produktivitas hasil kerja kabinet, di sisa masa pemerintahan Jokowi Maruf.
Bukan sekadar rombak dan bagi-bagi kursi politik.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/300573/reshuffle-kabinet-jilid-3-ketua-umum-pan-jadi-mendag-publik-harapkan-hasil-kerja-kabinet-meningkat