JAKARTA, KOMPAS.TV - Akhirnya, ada dua menteri baru yang dirombak dalam kabinet Joko Jokowi Widodo.
Satu menteri, yakni Perdagangan, merupakan pos yang disorot secara intensif oleh publik.
Perombakan dinilai sebagai persiapan Jokowi menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya mendapat pos menteri di kabinet Joko Widodo.
Setelah berhadap-hadapan di Pilpres 2019, PAN ikut dalam perahu koalisi Jokowi pada 2021.
Dan sejak saat itu, isu perombakan kabinet demi mengakomodasi kepentingan koalisi di kabinet Indonesia Maju berembus.
Ya, pada 15 Juni 2022, Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN, mendapat pos Menteri Perdagangan.
Menteri Perdagangan, dalam lima bulan terakhir, menjadi sorotan lantaran minyak goren; hingga bahan pangan yang tak juga bisa turun harganya.
Minyak goreng dan bahan bakunya, kelapa sawit, bolak-balik diubah kebijakannya oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Koordinator Perekonomian.
Zulkifli yang kini masuk di kementerian menyatakan, yakin bisa mengatasi soal minyak goreng dalam waktu cepat.
Ekspektasi Presiden Jokowi, selain minyak goreng, Zul diminta mengurus masalah pangan secara menyeluruh, buat rakyat.
Masuknya Zulkifli Zulhas Hasan sebagai menteri Jokowi, membuat menteri dari partai politik bertambah satu.
Kini dari total 34 menteri dan 16 wakil menteri di kabinet Indonesia Maju ada 17 menteri yang dari partai politik.
Ada 4 menteri dari PDI Perjuangan; sedangkan Golkar, Nasdem, dan PKB masing-masing 3 menteri.
Gerindra 2 menteri, dan 1 menteri dari PPP dan PAN.
Soal masuknya tambahan wakil partai dalam kabinet, menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, langkah Presiden Jokowi merupakan akomodasi partai demi Pilpres 2024.
Jokowi ingin memastikan semua calon presiden dalam koordinasi koalisi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/300110/pan-dapat-jatah-menteri-indikator-politik-langkah-jokowi-untuk-akomodasi-partai-demi-pilpres-2024