YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Anung Prajotho paman Bryan Yoga, korban dugaan pengeroyokan yang yang terjadi di Kafe Holywings Jalan Magelang Kilometer 5,8 Sleman, Yogyakarta, menggelar konferensi pers dan meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Didampingi kuasa hukum Duke Aries Widagdo, keluarga korban membeberkan kronologis terjadinya pengeroyokan hingga menyebabkan Bryan Yoga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Keributan ini terjadi dipicu percekcokan antara Bryan Yoga dengan seorang pria bernama Carmel di dalam kafe, hingga berlanjut di parkiran Holywings Jogja. Keributan meluas dan Bryan akhirnya babak belur karena dikeroyok sekitar 20 orang.
Tak berhenti disitu, alih-alih diajak mediasi ke Polres Sleman, Bryan justru kembali dipukuli dan berusaha melarikan diri ke jalan untuk meminta pertolongan. Disaat yang sama melintas sebuah mobil dan korban sempat tertabrak dan langsung dilarikan kerumah sakit.
Dari keterangan korban, dan Albert teman korban, dua pelaku pengeroyokan diketahui merupakan anggota kepolisian Polres Sleman berinisial AR dan LV.
"Ada dua lokasi pada saat itu. Dan peristiwa ini selain melibatkan tadi oknum - oknum yang sudah saya sampaikan, ada KN, ada LV yang juga merupakan oknum aparat kepolisiaan. Itu melakukan penganiayaan," kata Duke Aries Widagdo.
Sementara itu, keluarga korban merasa prihatin atas kasus ini. Mereka menuntut keadilan dan meminta hukuman setimpal bagi pelaku pengeroyokan ini.
"Diusut secara tuntas dan seadil - adilnya sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Kami percaya bahwa polisi dan aparat hukum akan bertindak adil," ujar Anung Prajotho.
Pihak keluarga berharap, para pelaku mendapatkan hukuman setimpal, dan proses hukum terhadap para terduga pelaku dilakukan secara transparan, termasuk dua anggota polisi yang diduga turut terlibat dalam aksi ini.
#yogyakarta #sleman #kafeholywings
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/296822/keluarga-korban-pengeroyokan-di-holywings-tuntut-keadilan