JAKARTA, KOMPAS.TV - Dari catatan kiprah Buya, tak berlebihan jika Buya Syafii Maarif dianggap sebagai negarawan yang lengkap.
Bagaimana tidak, pemikiran Buya selalu dibutuhkan saat bangsa ini menghadapi krisis atau permasalahan pemberantasan korupsi, isu moral, dan toleransi.
Pemikiran buya lahir tak hanya dari ranah keislaman tapi juga akademik.
Maka, ketika buya berpulang pada Jumat (27/05) kemarin, gelombang masyarakat tak berhenti mengalir.
Baca Juga Sebelum Meninggal, Buya Syafii Maarif Ternyata Pernah Minta Disiapkan Areal Makam ke Dua Tokoh Ini di https://www.kompas.tv/article/293333/sebelum-meninggal-buya-syafii-maarif-ternyata-pernah-minta-disiapkan-areal-makam-ke-dua-tokoh-ini
Berbondong-bondong, menderaskan doa untuk Buya Syafii Maarif.
Presiden Joko Widodo juga memberikan penghormatan terakhirnya kepada Buya Syafii yang dekat dengan presiden sejak awal kepemimpinannya.
Ada satu pesan dari Buya Syafii Maarif yang relevan untuk direnungkan.
Jika bangsa ini menghadapi krisis yakni perasaan cinta Indonesia akan membawa kita mencari solusi dengan kembali pada Pancasila dan mengedepankan manfaat untuk banyak pihak.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/293679/salah-satu-pesan-buya-syafii-maarif-untuk-hadapi-krisis-di-tanah-air-cintailah-bangsa-dengan-tulus