JAKARTA, KOMPAS.TV - Jelang pemilu 20204, sejumlah partai politik mulai menjajaki koalisi.
Di antaranya Partai Golkar, Partai Amanat Nasional PAN, dan Partai Persatuan Pembangunan PPP.
Mereka sepakat membentuk koalisi yang diberi nama Indonesia Bersatu.
Kesepakatan membangun koaliasi terjalin usai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa bertemu di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (12/05) malam lalu.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengatakan koalisi ini dibangun untuk menyatukan Indonesia dan perpecahan yang sempat terjadi akibat pemilu-pemilu sebelumnya.
Baca Juga Berkoalisi dengan Golkar dan PPP, PAN Tak Ingin Ada Pertarungan Ideologi dan Politik Identitas di https://www.kompas.tv/article/288764/berkoalisi-dengan-golkar-dan-ppp-pan-tak-ingin-ada-pertarungan-ideologi-dan-politik-identitas
Sementara Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa menyebut koliasi ini diharapkan bisa mencegah adanya politik identitas, dan bisa menunjukkan bahwa Indonesia bisa menampilkan pemilu yang sehat.
Sementara itu Partai Nasdem mengaku tidak buru-buru bergabung atau membentuk koalisi.
Pasalnya saat ini Nasdem masih menggodog nama capres yang akan diajukan.
Direktur eksekutif, Charta Politika, Yunarto Wijaya menilai pertemuan itu masih terlalu dini untuk disebut koalisi.
Menurutnya, pertemuan ini hanya upaya untuk menaikan posisi tawar partai politik.
Secara perolehan suara sah nasional pada pemilu 2019, Golkar memperoleh 12,31 persen, PAN 6,84 persen dan PPP 4,52 persen.
Total, perolehan suara sah nasional koalisi mencapai 23,67 persen.
Sehingga ketiganya sudah memenuhi syarat untuk pencalonan presiden dan wakil presiden.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/288885/koalisi-indonesia-bersatu-ditanya-capres-cawapres-eddy-soeparno-tidak-jauh-dari-hasil-survei