PALEMBANG, KOMPAS.TV - Ahli Epidemiologi Sumatera Selatan, mengimbau masyarakat untuk waspada setelah terdeteksinya hepatitis misterius akut di Indonesia.
Selain itu fasilitas pelayanan kesehatan juga harus ditingkatkan untuk menangani jika ditemukan suspek.
Meski kasus hepatitis akut belum ditemukan di Sumatera Selatan, ahli Epidemiologi Universitas Sriwijaya, Iche Andriany Liberty mengimbau masyarakat untuk waspada dan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.
Terlebih di tengah pembelajaran tatap muka yang sudah mulai kembali digelar.
Selain itu orang tua juga harus mewaspadai gejala awal yang timbul seperti mual muntah, diare, dan demam, dilanjutkan dengan warna mata dan kulit menguning.
Baca Juga Wabah Hepatitis Akut Dikabarkan Berhubungan dengan Covid-19, Kemenkes Tegaskan Tidak Ada Hubungannya di https://www.kompas.tv/article/288669/wabah-hepatitis-akut-dikabarkan-berhubungan-dengan-covid-19-kemenkes-tegaskan-tidak-ada-hubungannya
Selain itu di tengah pelaksanaan PTM diperlukan koordinasi antara sekolah dan Pusat Pelayanan Kesehatan Daerah.
Dinas Kesehatan Jember, Jawa Timur, bersama TNI-Polri menggelar edukasi bahaya hepatitis akut, Jumat (13/05) kemarin.
Sasaran edukasi adalah para pedagang kaki lima di sekolah, dan universitas.
Edukasi di antaranya dilakukan Dinas Kesehatan Jember dengan mengajak para pedagang kaki lima untuk menjaga kebersihan makanan jualannya.
Selain itu, peralatan makan, dan juga air cuci mesti dijaga kebersihannya.
Edukasi pencegahan hepatitis akut juga dilakukan terhadap pelajar dan mahasiswa.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/288849/sosialisasi-pencegahan-hepatitis-akut-dinkes-jember-ajak-pedagang-sekolah-jaga-kebersihan-makanan