Krisis ekonomi parah yang melanda Sri Lanka membuat warga mengamuk. Demonstrasi terjadi selama berminggu-minggu yang berujung pada kerusuhan yang menewaskan lima orang.
Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri sebagai respons atas tuntutan warga. Namun, itu pun tidak mampu membendung kemarahan para pengunjuk rasa.
Kericuhan semakin bereskalasi dan para demonstran membakar rumah keluarga Rajapaksa, beberapa menteri, dan anggota parlemen.
Salah satu rumah yang dibakar adalah kediaman yang dijadikan museum oleh keluarga Rajapaksa di Desa Hambantota, bagian selatan Sri Lanka.
"Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi di Sri Lanka," ujar salah seorang warga. "Mereka ingin pertumpahan darah kembali terjadi," tambahnya, mengacu pada perang sipil yang terjadi di Sri Lanka selama puluhan tahun.