KOMPAS.TV - Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin lalu, Presiden meminta seluruh pembantunya fokus bekerja untuk memastikan agenda-agenda strategis nasional terselenggara dengan baik dan memuluskan tahapan Pemilu 2024 yang segera bergulir mulai Juni mendatang.
Menurut Deputi V Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani, jabatan Menteri tidak seharusnya digunakan untuk menjalankan kepentingan yang bersifat pragmatis dan pribadi yang mengarah pada konflik kepentingan.
Peringatan Istana muncul, setelah manuver politik para pembantu Presiden kian intens selama bulan ramadan.
Manuver politik berbungkus safari dan silaturahmi ramadan di kalangan Menteri memang kian intens selama bulan ramadan.
Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto misalnya, diketahui bertandang ke rumah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarno Putri.
Baca Juga Kemendagri Pastikan Penjabat Kepala Daerah yang Dilantik Tak Bermain Politik Praktis di https://www.kompas.tv/article/287972/kemendagri-pastikan-penjabat-kepala-daerah-yang-dilantik-tak-bermain-politik-praktis
Selama bulan ramadan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga sempat berkunjung ke Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya.
Airlangga juga sempat bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.
2 Menteri lain, Erick Thohir dan Sandiaga Uno juga kerap muncul dalam sejumlah acara.
Sebagian kegiatan mereka berkaitan dengan tugas pokok mereka sebagai Menteri, namun tidak jarang tidak berkaitan langsung.
Manuver politik menuju Pilpres 2024 sah-sah saja.
Namun Menteri sebagai pembantu Presiden memiliki tugas melaksanakan agenda strategis pemerintah, bukan memanfaatkan jabatan Menteri untuk kepentingan tertentu.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/287976/presiden-sentil-menteri-menterinya-manuver-politik-intens-selama-ramadan-fokus-tugas-masing-masing