ADONARA, KOMPAS.TV - Menenun jadi salah satu mata pencarian warga Adonara, NTT, utamanya kaum perempuan.
Seperti di Desa Horinara di Pulau Adonara, mama penenun setiap hari memenun secara bersama sama.
Tenun tenun cantik ini bernama Kewatek, karya mama-mama penenun dari Bumi Adonara.
Baca Juga Cantik! Pantai Ina Burak di Bumi Adonara, Salah Satu Destinasi Pilihan di Nusa Tenggara Timur di https://www.kompas.tv/article/286105/cantik-pantai-ina-burak-di-bumi-adonara-salah-satu-destinasi-pilihan-di-nusa-tenggara-timur
Tenun ikat dengan motif timbul dengan warna alam seperti merah dan coklat.
Tenun ikat ini biasa digunakan dalam acara adat atau untuk pakaian sehari hari.
Proses pembuatan tenun masih dilakukan secara tradisional dan memakan waktu cuma lama 1 hingga 2 minggu.
Pembuatannya pun melalui bebera tahapan.
Dengan proses yang panjang dan secara tradisional, Tenun Ikat Adonara ini dijual seharga Rp400 ribu.
Dalam sebulan setiap penenun bisa menghasilkan 1-2 tenun.
Itupun belum tentu langsung laku terjual. Inilah yang jadi kendala bagi para penenun.
Berbagai cara dilakukan untuk terus memasarkan Tenun Ikat Adonara ini salah satunya, bergabung dalam kelompok penenun dan UMKM Sosial Bumi Adonara.
Alhasil Tenun Adonara ini makin dikenal dan dibeli dari berbagai kalangan dari luar NTT.
Semua usaha terus dilakukan untuk mengenalkan Tenun Ikat ini, karena bagi para penenun menenun tidak hanya sebagai mata pencaharian tapi bagian dari cara mereka melestarikan tradisi dan budaya di Tanah Adonara, Nusa Tenggara Timur.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/287706/kewatek-jadi-mata-pencaharian-sekaligus-cara-lestarikan-tradisi-dan-budaya-di-tanah-adonara