PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Perayaan Syawalan dengan lopis raksasa kembali di gelar di Kelurahan Krapyak Kidul, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Ribuan warga antusias saling berdesakan untuk mendapatkan lopis yang sedang dipotong-potong oleh panitia.
Lopis sepanjang 2,2 meter ini sebelumnya telah melalui proses pembuatan selama lima hari, yakni tiga hari masa perebusan dan dua hari masa penirisan airnya.
Tradisi Syawalan Lopis ini sudah ada sejak tahun 1956. Oleh masyarakat setempat lopis diyakini sebagai simbol persatuan karena teksturnya yang lengket dan saling menyatu. Adapun rasa gurih dan lezat sebagai simbol hubungan antar sesama haruslah saling memberikan manfaat.
"Jadi kita tetap bersama walau berbeda-beda. Karena pengunjung di sini tidak hanya umat Islam saja, non muslim pun ikut berkunjung ke sini ikut meramaikan syawalan," kata Ahmad Zainul Mustofa, panitia Syawalan Lopis Raksasa.
Sekitar 3 ribu warga yang hadir ini rela antre agar mendapatkan lopis yang diyakini dapat mendatangkan keberkahan.
Meski perayaan Syawalan digelar namun pemerintah maupun panitia meminta semua pengunjung untuk menetapkan protokol kesehatan. Namun, warga tetap berdesakan dan tak sabar ingin membawa pulang lopis Syawalan untuk oleh-oleh keluarga di rumah.
#pekalongan #syawalan #lopisraksasa
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/287354/syawalan-warga-berebut-lopis-raksasa