LEBAK, KOMPAS.TV - Warga Rangkasbitung, Lebak, Banten membawa botol air minum, jeriken, dan ember saat antre minyak goreng curah dari pukul 6.00 pagi sampai malam hari.
Mereka melakukan ini karena harga minyak goreng di supermarket mahal.
Menurut pihak agen minyak goreng, mereka menyediakan stok 70.000 kilogram minyak goreng curah.
Dan untuk pemilik usaha kecil, boleh membeli 15 kg minyak goreng saja.
Untuk pelanggan rumah tangga dibatasi 5 kg karena harus berbagi dengan konsumen rumah tangga yang membutuhkan minyak goreng curah.
Baca Juga Minyak Goreng Curah Langka di Pasaran di https://www.kompas.tv/article/272738/minyak-goreng-curah-langka-di-pasaran
Sementara itu, kelangkaan minyak goreng di Pasar Tradisional Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten masih terjadi pasca pencabutan harga eceran tertinggi atau HET minyak goreng oleh pemerintah.
Dari pantauan hari Senin, tidak ada satu pun kios ataupun lapak pedagang yang menjual minyak goreng curah.
Sementara untuk minyak goreng kemasan masih tersedia, tetapi pasokannya masih terbatas dan harganya relatif mahal.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/272740/fenomena-minyak-goreng-langka-warga-rela-antre-sampai-malam-demi-minyak-goreng-curah