KOMPAS.TV - Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dan seorang oknum dokter terlibat dalam tindakan terorisme.
Bahkan dalam proses penangkapan salah satunya tewas ditembak tim Densus 88.
Baca Juga Oknum PNS dan Dokter Terlibat dalam Kelompok Terorisme di https://www.kompas.tv/article/271390/oknum-pns-dan-dokter-terlibat-dalam-kelompok-terorisme
Dua kasus ini menegaskan, paham radikan dan terorisme bisa menjangkau kalangan manapun tanpa kecuali.
Adanya oknum PNS dan dokter yang terlibat dalam kelompok terorisme tidak datang tanpa alasan.
Bahkan pengamat terorisme menilai, para oknum ini bisa jadi tertarik dengan propaganda dan harapan palsu.
Tak hanya untuk para ASN dan tenaga professional, namun seluruh masyarakat perlu dibina agar tak terjerat paham radikal dan terbujuk melakukan tindakan terorisme.
Usai penangkapan terduga teroris yang merupakan Pegawai Negeri Sipil, pemerintah daerah berkomitmen melakukan pembinaan PNS dan aparaturnya.
Seperti halnya pemerintah kabupaten tangerang. Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan, pembinaan PNS dilakukan berkala untuk menghindari radikalisme dan terorisme.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/271391/oknum-dokter-dan-pns-terlibat-terorisme-eks-napiter-pengetahuan-bahaya-radikalisme-masih-minim