KOMPAS.TV - Pedagang Pasar Bulu Kota Semarang terlihat senang dengan adanya operasi minyak goreng yang dikhususkan bagi para pedagang. Mereka mengaku dalam keseharian kesulitan untuk memenuhi kebutuhan warga yang berbelanja di pasar tersebut.
Meski dalam pembelian mereka dibatasi hanya boleh membeli 65 liter minyak goreng dengan kemasan satu liter. Namun, mereka berharap agar pedagang diperbolehkan menjual diatas sedikit harga HET agar mereka juga bisa mendapatkan untung. Dalam operasi pasar minyak goreng ini, pedagang mendapatkan harga Rp 13.500 per liter dan mereka hanya diperbolehkan menjual kembali maksimal harga HET sebesar Rp 14.000, sehingga keuntungan mereka sangat kecil.
"Minyak dari pemerintah Rp 13.500 suruh jual Rp 14.000, tapi kalo jual Rp 14.000 untung Rp 500 buat plastik habis mas. Palingg enggak Rp 14.500, kita-kita dapat untung Rp 1.000 buat plastik, paling untungnya Rp 500. Iya nanti usul ke pemkot, jadi jangan dipepetke wong cilik ora iso tuku jajan mengko," ujar Bu Arya.
Sementara itu, pedagang lain akan menjual minyak goreng yang didapat dengan pembatasan pembelian hanya satu liter saja, agar adil, sehingga tidak diborong oleh konsumen.
Pada operasi pasar minyak goreng kemasan ini, total disediakan sebanyak 5.400 liter minyak goreng. Pelaksanaan operasi pasar minyak goreng kemasan ini rencananya akan terus dilakukan Pemkot Semarang di pasar tradisional Kota Semarang secara bergiliran.
#minyakgoreng #pemkotsemarang #operasipasar
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/271373/pedagang-harap-bisa-jual-minyak-goreng-di-atas-het