UKRAINA, KOMPAS.TV - Walau gencatan senjata tengah diinisiasi, namun pasukan Rusia terus berjaga dan mengerahkan pasukan tank dan kendaraan tempur.

Bahkan penembakan masih terjadi di kota Irpin, Ukraina.

Warga panik dan berusaha melarikan diri dari pinggiran Kota Kiev.

Senin (7/3) kemarin, Rusia mengumumkan gencatan senjata dan membuka koridor kemanusiaan di sejumlah daerah.

Namun di saat yang sama, militer Rusia terus menghantam bangunan tempat tinggal di kota-kota di Ukraina.

banyak keluarga yang terjebak di rumah mereka selama berhari-hari.

Tak terkecuali sembilan warga Sumatra Utara, asal Binjai dan Kabupaten Langkat, yang bekerja di pabrik plastik di Chernihiv, Ukraina.

Dalam video, mereka meminta dievakuasi setelah sembilan hari bertahan di lantai bawah pabrik.

Keluarga yang berada di Binjai, Sumatra Utara, telah difasilitasi KBRI untuk, berkomunikasi dengan para WNI di Ukraina.

Sembilan WNI itu merasa tidak aman karena pabrik tempat mereka berlindung, kerap menjadi lokasi kontak senjata antara Rusia dan Ukraina.

Menteri Luar Negeri (Menlu) menyatakan upaya evakuasi belum dapat dilakukan karena pertempuran darat masih terjadi.

Perang antara Rusia dan Ukraina kini memasuki pekan ke dua.

Sampai di sini, lebih dari 1,5 juta warga Ukraina terpaksa eksodus dan menyelamatkan diri dari situasi perang.

Lantas, bagaimana kini kondisi sembilan WNI asal Binjai yang masih terjebak di Chernihiv?

Kompas TV akan berbincang dengan korban dan keluarganya; Ritami di Binjai dan Abyu Iskandar di Ukraina.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/268545/9-wni-terjebak-di-chernihiv-ukraina-keluarga-korban-menunggu-proses-evakuasi-dari-kemenlu