KOMPAS.TV - Kejuaraan dunia balap motor MotoGP yang akan berlangsung di Tanah Mandalika, Nusa Tenggara Barat sudah di depan mata.
Namun, hingga hari ini masih ada warga risau menanti kepastian pembayaran atas lahan mereka yang kini telah menjadi sirkuit yang akan membawa nama Indonesia mendunia itu.
Baca Juga PNS se-NTB Wajib Beli Tiket MotoGP Mandalika di https://www.kompas.tv/article/266895/pns-se-ntb-wajib-beli-tiket-motogp-mandalika
Balap motor MotoGP membuat mata dunia tertuju pada pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat tepatnya ke sebuah sirkuit bernama Mandalika.
Menurut cerita rakyat Pulau Lombok, Mandalika adalah seorang putri cantik nan jelita yang menjatuhkan diri ke laut, demi menghindari peperangan antar pangeran yang memperebutkan dirinya.
Menjadi pusat perhatian, sang putri tengah menyimpan gundah.
Nama Mandalika kini tersemat pada sebuah kawasan ekonomi khusus, dengan Sirkuit Mandalika di tengahnya. Sebuah sirkuit sepanjang 4,3 kilometer dengan 17 tikungan.
Sirkuit Mandalika dipuja menopang harapan suksesnya sebuah perhelatan yang akan mengharumkan nama Indonesia.
Di tengah puja-puji, ada 20 keluarga menanti kejelasan pembayaran atas lahan mereka yang menjadi bagian dari Sirkuit Mandalika.
Suyatni dan suaminya Sudiarto adalah salah satunya, Suyatni mengklaim sebagai pemilik sah lahan seluas 4.800 meter persegi di Dusun Bunut, Desa Kuta Lombok Tengah yang kini menjadi jalan dan tribun penonton di tikungan 14 dan 15.
MotoGP tinggal beberapa pekan lagi dan keluarga ini masih menanti pembayaran dari ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) perusahaan yang mengembangkan dan mengelola kompleks destinasi pariwisata di Mandalika.
Ada 5 keluarga di Desa Bunut yang tanah warisan orangtua mereka, kini menjadi Sirkuit Mandalika dan belum dibayarkan. Mereka mengaku masih memiliki bukti kepemilikan tanah.
Di kawasan bukit batik bantar, juga masih ada 14 keluarga yang hak atas lahan mereka belum dibayarkan. Mereka bertahan di tanahnya sebelum ada kejelasan pembayaran dari ITDC.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/267286/sengkarut-lahan-sirkuit-mandalika-warga-risau-menanti-kepastian-pembayaran-lahan