MADIUN, KOMPAS.TV - Lebah penghasil madu memang banyak dijumpai dan dibudidayakan. Namun, budidaya lebah madu klanceng nampaknya masih jarang dilakukan. Di Madiun, Jawa Timur, sekelompok petani hutan, memanfaatkan lahan hutan sekitar untuk budidaya lebah jenis ini. Hasilnya pun begitu menjanjikan.
Sekelompok petani hutan di Kelurahan Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur ini, telah bersiap untuk memanen lebah penghasil madu jenis klanceng, di pinggiran hutan desa setempat.
Ya, lebah klanceng atau hetero tregona itama ini, telah dibudidayakan oleh Kelompok Tani Hutan Ngudi Waluyo Kelurahan Dungus, sejak bulan maret 2022 lalu. Dan saat ini pun tengah memasuki masa panen.
Di tempat ini sebanyak 96 koloni lebah klanceng dibudidayakan di tiga lokasi. Pembudidaya tidak menjadikan satu titik budidaya, agar lebah klanceng mendapatkan vegetasi yang cukup, sehingga produksi madu dapat maksimal.
Cara memanen menggunakan penyedot elektrik, mempercepat proses panen madu klanceng ini. Setiap dua bulan sekali, dalam satu kotak koloni lebah, dapat menghasilkan sekitar 300 hingga 500 mililiter madu murni. Sehingga 96 koloni akan menghasilkan sekitar 40 liter madu klanceng.
Madu dari lebah klanceng disini memiliki rasa yang khas, yakni manis bercampur asam. Sebab, nektar yang dihisap si lebah, berasal dari bunga mata air pengantin, serta akasia mangium dan kayu putih, yang memang telah di siapkan oleh pebudidaya disekitar lokasi.
Untuk sementara hasil panen belum dipasarkan secara luas. Saat ini penjualan hasil panen hanya melayani pemesanan warga sekitar dan lingkup Dinas Kehutanan. Setiap liter madu klanceng, oleh pengelola dijual dengan harga 400 ribu rupiah dalam 1 kemasan.
#beritamadiun
#maduklanceng
#lebahklanceng
#klanceng
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/266982/budidaya-lebah-klanceng-penghasil-madu