GORONTALO, KOMPAS.TV - Meski dari balik tembok lembaga pemasyarakatan tak menghalangi sejumlah warga binaan Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo ini untuk berkontribusi kepada masyarakat.
Dari dalam lapas sejumlah warga binaan ini memproduksi minyak goreng dari kelapa yang saat ini sulit di dapatkan di ritel modern maupun di pasar tradisional.
Meski produksi minyak goreng kelapa ini masih terbatas namun telah membantu warga karena hasilnya di jual di luar lapas.
Untuk memproduksi minyak goreng kelapa cukup rumit dan membutuhkan kesabaran karena untuk menghasilkan satu liter minyak goreng membutuhkan 10 buah kelapa kering.
Selain itu, proses memasak hingga menjadi minyak goreng membutuhkan waktu 4 jam.
Baca Juga Pengantin di Ponorogo Pakai Minyak Goreng Jadi Mahar Perkawinan di https://www.kompas.tv/article/265105/pengantin-di-ponorogo-pakai-minyak-goreng-jadi-mahar-perkawinan
Produksi minyak goreng kelapa ini sengaja dilakukan oleh warga binaan Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo untuk membantu masyarakat yang sulit mendapatkan minyak goreng.
Kepala Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo, Nur Afiril Utami mengatakan saat ini minyak goreng hasil produksi tak hanya di gunakan di dalam lapas namun telah dijual kepada masyarakat dengan harga Rp14 ribu per liter.
Ditengah kelangkaan minyak goreng, rencananya warga binaan akan meningkatkan hasil produksi dari sepuluh liter menjadi dua puluh liter.
Kalapas berharap dengan hasil produksi warga binaan bisa mengurangi kesulitan warga untuk mendapatkan minyak goreng.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/265112/warga-binaan-lapas-perempuan-produksi-minyak-kelapa-di-tengah-kelangkaan-minyak-goreng