SIGI, KOMPAS.TV - Ratusan rumah sederhana dan darurat didirikan di lahan sekitar dua ratus meter lokasi banjir bandang di Desa Bangga tahun 2019 lalu, para penyintas itu kini masih menanti hunian tetap dari pemerintah karena rumah mereka tak bisa lagi ditempati karena tertimbun lumpur.
Dusun II Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi kini bak kampung yang hilang. Ratusan rumah sampai sekarang hanya tampak atap atau rangka dari rumah saja. Pada banjir badang pada 28 april 2019 lalu, lumpur menimbun perkampungan itu.
Lebih dari dua ratus warga kehilangan tempat tinggal, sesama warga pun meminjamkan lahannya yang berada sekitar 200 meter dari lokasi sebelumnya. Di sanalah tinggal sekitar seratus tujuh puluhan keluarga yang sebelumnya ada sekitar dua ratus keluarga.
Kepala II Dua Desa Bangga Ihlas mengaku sampai saat ini mereka masih menunggu realisasi pembangunan hunian tetap untuk korban bencana banjir di Desa Bangga. Untuk ekonomi, selama ini para penyintas mendapat bimbingan dari organisasi di luar pemerintahan untuk pengelolaan lahan pertanian secara darurat.
Hampir tiga tahun sudah para penyintas banjir bandang desa bangga ini masih tinggal menumpang di lahan warga lainnya. Di Desa Bangga memang yang terparah berada di dusun II dan sebagian di dusun I . Selain Desa Bangga di Kecamatan Dolo Selatan ada Desa Poi dan Desa Rogo yang sempat dilanda banjir bandang dalam kurun waktu tahun 2019 sampi 2021 lalu.
#PenyintasBanjir #DesaBangga #MenantiHunianTetap
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/261050/warga-desa-bangga-masih-menanti-hunian-tetap