MALANG, KOMPAS.TV-Semakin sempitnya lahan perkotaan kerap menjadi kendala untuk bercocok tanam. Wali Kota Malang Sutiaji memanfaatkan atap rumah dinas untuk menerapkan urban farming.
Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, Wali Kota Malang Sutiaji beserta istri menyulap lahan seluas sekitar 30 meter di atap rumah dinas, menjadi lahan urban farming atau pertanian di lingkungan perkotaan.
Selain bercocok tanam dengan konsep hidroponik atau menanam dengan media air, Ia juga membudidayakan ikan koi hingga ikan konsumsi. Seperti nila, lele, hingga mujair, yang diletakkan di enam kolam dari terpal plastik.
Berbagai tanaman sudah berhasil dipanen tiga kali. Mulai sawi, selada air, kangkung, jeruk, hingga bayam.
Sutiaji mengatakan semakin sempitnya lahan di perkotaan membuat konsep urban farming bisa diterapkan. Ia pun mencontohkan apa yang dilakukannya beserta istri, selain bisa mendapatkan sayur organik, bercocok tanam di rumah berhasil menghilangkan penat.
"Tidak membutuhkan tempat banyak, tapi Insyaallah menghasilkan. Inilah yang harus dilakukan masyarakat Kota Malang dengan lahan yang semakin berkurang tapi bisa kita manfaatkan sebaik mungkin asal kita mau. Termasuk di musim pandemi kita WFH, kita gunakanlah hidup yg bermanfaat yang bisa membawa ketangguhan ekonomi kita semua" kata Sutiaji.
Memanfaatkan lahan tidur di perkotaan menjadi solusi untuk menciptakan ketahanan pangan masyarakat. Selain itu juga mudah dilakukan dan murah.
Selain mendapatkan manfaat kesehatan, urban farming juga berpotensi menciptakan peluang ekonomi. Tidak hanya atap rumah, lahan belakang rumah maupun balkon juga bisa digunakan untuk urban farming.
#urbanfarming #walikotamalang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/260934/wali-kota-malang-sulap-atap-rumah-dinas-untuk-urban-farming