KOMPAS.TV - Setelah selama 2 hari 2 malam terombang-ambing di laut, seorang nelayan di Tanggamus, Lampung akhirnya bisa berkumpul kembali bersama keluarganya.
Selama berada di laut lepas, nelayan tersebut bertahan hidup dengan memakan umpan ikan dan minum air laut.
Baca Juga PBNU Resmikan Kampung Nelayan di Warloka NTT, Target Bangun 90 Model Binaan di Indonesia di https://www.kompas.tv/article/259536/pbnu-resmikan-kampung-nelayan-di-warloka-ntt-target-bangun-90-model-binaan-di-indonesia
Adha Giantoro seorang nelayan berusia 27 tahun warga Kabupaten Tanggamus, Lampung akhirnya bisa bernapas lega karena bisa kembali berkumpul bersama anak dan istrinya.
Sebelumnya, Adha terombang-ambing di laut selama 2 hari 2 malam.
Semua berawal dari Adha yang memancing di sekitar Pulau Tabuhan, Tanggamus, pada Sabtu 5 Februari lalu.
Tiba-tiba hujan yang disertai tiupan angin kencang membuat jangkar lepas dan membawa Adha dan perahunya.
Mesin perahu yang mati tersiram air membuat Adha pasrah mengikuti tiupan angin.
Selama terombang-ambing di laut lepas ia bertahan hidup dengan memakan umpan ikan dan minum air laut.
Hingga akhirnya pada Senin 7 Febuari, perahunya terdampar di Pulau Sebesi, Kabupaten Lampung Selatan, Adha kemudian diselamatkan warga.
Permintaan pencarian terhadap Adha Giantoro diterima Basarnas Tanggamus pada selasa 8 Februari.
Tim SAR menyusuri perairan Tanggamus dan sekitarnya, hingga akhirnya menemukan korban hilang sudah berada di permukiman di Pulau Sebesi dalam kondisi selamat.
Tim Basarnas mengimbau para nelayan untuk selalu waspada dan memperhatikan kondisi cuaca serta peralatan keselamatan saat hendak beraktivitas di laut.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/260616/kisah-nelayan-terombang-ambing-di-laut-bertahan-hidup-dengan-makan-umpan-ikan