JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman kembali mengungkapkan alasan penurunan baliho Rizieq Shihab.
Menurutnya, persentase penyebaran radikalisme di Indonesia terbilang memprihatinkan.
Hal itulah yang mengusik Dudung ketika mengambil sikap untuk menurunkan baliho Rizieq Shihab.
Bahkan, Dudung bingung mengapa tidak ada yang berani untuk menurunkannya.
Baca Juga Tanggapan KSAD Jenderal Dudung Dilaporkan soal Dugaan Penodaan Agama di https://www.kompas.tv/article/259106/tanggapan-ksad-jenderal-dudung-dilaporkan-soal-dugaan-penodaan-agama
"Tidak serta merta baliho itu kita turunkan. Saya sudah melihat latar belakangnya, sejarahnya, bagaimana Rizieq Shihab itu memberikan ujaran-ujaran kebencian, bahkan mengatakan pimpinan negara kita yang tidak bagus. Saya lihat kok kenapa enggak ada yang berani ya, kenapa enggak berani, dulu-dulu kok enggak berani," tutur Dudung dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media, Senin (7/2/2022).
Kata Dudung, ia tidak ingin membatasi tugas apakah itu kewenangan Polri atau Satpol PP dalam menertibkan baliho Rizieq Shihab.
"Akhirnya saya bilang, kalau seperti ini dibiarkan, saya tidak mau itu tugas polisi, itu tugas Satpol PP, itu sudah kita lakukan dengan polisi dan Satpol PP. Kalau misalnya TNI terdiam, terus tugas TNI itu ngapain. Makanya saya merasa hadir di situ, saya sudah merasa tidak benar, sehingga langkah-langkah yang kita lakukan, maka saat itu saya harus berbuat karena radikalisme ini sekarang sudah sampai ke semua kalangan," kata Dudung.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/259323/ksad-dudung-ungkap-alasan-turunkan-baliho-rizieq-shihab-kita-waspadai-radikalisme