JAKARTA, KOMPAS.TV - Gelombang ketiga covid-19 di depan mata. Indonesia kemarin mencatat 27 ribu kasus baru, melonjak tinggi dibanding hari sebelumnya.
Presiden memang meminta level PPKM dievaluasi, namun tanpa kerja sama dari masyarakat untuk patuh protokol kesehatan, angka keterisian rumah sakit bakal kian tercekik.
Gara-gara covid-19 varian omicron yang kian meluas, keterisian rumah sakit di Ibu Kota Jakarta, kini sudah mencapai 61 persen.
Situasi serupa, juga terjadi di Bekasi, Jawa Barat.
Per 3 Februari, lonjakan kasus covid-19 di Kota Bekasi per hari mencapai 1.200 orang, hingga keterisian rumah sakit naik drastis mencapai 41 persen.
Di tengah lonjakan kasus covid-19 yang menggila, status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Ibu Kota dan wilayah aglomerasinya, alias Jabodetabek, masih berada di level dua.
Baca Juga Antisipasi Gelombang 3 Covid-19, Pemprov DKI Jakarta Usulkan Peningkatan Level PPKM di https://www.kompas.tv/article/258068/antisipasi-gelombang-3-covid-19-pemprov-dki-jakarta-usulkan-peningkatan-level-ppkm
Meski per 3 Februari kemarin, pemerintah akhirnya mengizinkan pembelajaran tatap muka hanya berkapasitas 50 persen.
Dari sekitar 9 ribuan kasus baru pada 28 Januari, hanya dalam satu pekan angkanya melonjak hingga tiga kali lipat, dan per 3 Februari kemarin Indonesia mencatat 27.197 kasus baru dalam sehari.
Presiden pun, meminta level PPKM dievaluasi.
Tak hanya di tanah air, dominasi varian omicron di dunia terjadi begitu cepat. Karena varian ini lebih mudah menular dari varian sebelumnya, dan bisa menulari mereka yang sudah pernah terinfeksi covid-19.
Agar penularan bisa ditekan, masyarakat kini juga harus menahan diri untuk membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
Meski angka hospitalisasi pasien omicron disebut rendah, tetapi varian covid-19 apapun, tetap bisa mengakibatkan kematian.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/258259/kasus-omicron-kian-melonjak-indonesia-waspada-gelombang-tiga