KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo melakukan peresmian groundbreaking hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Sumatera Selatan pada hari Senin, (24/1).
Jokowi mengatakan, proyek tersebut ditargetkan rampung dalam 30 bulan. Presiden menekankan agar tidak ada lagi toleransi mundur waktu selesainya hilirisasi batubara menjadi DME, karena proyek tersebut sudah mundur 6 tahun dari perintah awal Presiden kepada jajarannya.
Baca Juga Panggil Bahlil Minta Hilirisasi Batubara Tidak Diundur Lagi, Presiden Jokowi: Saya Kejar Terus di https://www.kompas.tv/article/254500/panggil-bahlil-minta-hilirisasi-batubara-tidak-diundur-lagi-presiden-jokowi-saya-kejar-terus
Dalam sambutannya, Jokowi menuturkan sudah berkali-kali menyampaikan mengenai hilirisasi, industrialisasi, dan pentingnya mengurangi impor. Namun, ia menyebut banyak yang terjebak di dalam zona nyaman, yaitu mengimpor bahan baku ke luar negeri.
Presiden menyebut, hilirisasi ini dapat mengurangi subsidi yang selama ini dibebankan kepada APBN, salah satunya untuk LPG hingga 7 triliun Rupiah dari total 60 hingga 70 triliun tanggungan subsidi LPG. Menurut Presiden, proyek ini juga bisa membuka hingga lebih dari 10 ribu lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Video editor: Faqih Fisabilillah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/254524/resmikan-groundbreaking-proyek-hilirisasi-batu-bara-jokowi-sebut-akan-hemat-apbn-hingga-triliunan