KOMPAS.TV Pada (23/09) Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan aktivis Haris Azhar dan Koordinator Kontras Fatia Maulidiyanti ke Polda Metro Jaya.

Dua aktivis itu dilaporkan atas dugaan fitnah dan dianggap menyebarkan berita bohong.

Keduanya menyampaikan bahwa Luhut ikut bermain dalam bisnis tambang Papua secara langsung ataupun tak langsung atas dasar inilah, Luhut melaporkan mereka ke polisi.

Hingga kini kasus Luhut Vs dua aktivis HAM masuk ke tahap penyidikan.

Baca Juga Polisi Jemput Paksa Fatia dan Haris, Pengacara Luhut: Tidak Hadir Dua Kali Maka Dijemput Paksa di https://www.kompas.tv/article/252816/polisi-jemput-paksa-fatia-dan-haris-pengacara-luhut-tidak-hadir-dua-kali-maka-dijemput-paksa

Haris Azhar pagi tadi (18/01) mengaku dijemput paksa oleh polisi untuk pemeriksaan. Namun ia menolak, Haris dan Fatia memilih untuk datang sendiri ke Polda Metro Jaya.

Lalu sebetulnya adakan upaya mediasi antara pihak-pihak terkait?

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur mengtakan, Fatia pernah mengirimkan permintaan tanggal mediasi namun saat itu Luhut tidak bisa hadir.

Sebelumnya memang ada agenda mediasi dijadwalkan pada Kamis 21 Oktober lalu, saat itu Haris dan Fatia hadir di Polda Metro Jaya namun pihak Luhut Pandjaitan berhalangan hadir.

Isnur melihat seperti ada ketidaksungguhan dalam melakukan mediasi.

Sementara itu, kuasa hukum Menko Luhut Binsar Pandjaitan Juniver Girsang menyebut, dengan kehadiran Luhut dua kali ini sudah memperlihatakan keseriuasan ada mediasi.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/252826/kasus-luhut-vs-aktivis-ham-fatia-haris-ylbhi-ada-ketidaksungguhan-mediasi