LUMAJANG, KOMPAS.TV - Saudara sirine peringatan yang berada di Dusun Kamar Kajang, Desa Supiturang, Kabupaten Lumajang tidak berfungsi saat terjadi bencana awan panas semeru. Pasalnya alat peringatan itu mengalami kerusakan sejak empat tahun terakhir.
Baca Juga Istri Sopir Truk Histeris Suaminya Dilaporkan Hilang di Lokasi Bencana Semeru di https://www.kompas.tv/article/240352/istri-sopir-truk-histeris-suaminya-dilaporkan-hilang-di-lokasi-bencana-semeru
Alat peringatan dini gunung semeru itu berada di halaman rumah seorang warga, bernama Zuhri. Alat itu milik Dirjen SDA Pengendalian Lahar Gunung Semeru Kementerian PUPR.
Menurut Zuhri, alat itu seharusnya menerima pemberitahuan dari pos pantau gunung sawur. Setelah menerima pemberitahuan, petugas akan menyalakan sirine untuk memberikan peringatan kepada warga desa. Namun karena alat rusak, tidak ada pemberitahuan apapun sesaat sebelum terjadi bencana semeru.
Kerusakan alat deteksi dini juga dikeluhkan oleh warga Dusun Kamar Kajang, Desa Supit Urang. Alat itu dapat mengeluarkan suara nyaring sebagai peringatan kepada warga. Namun saat bencana semeru terjadi Sabtu lalu (4/12/2021) diketahui tidak ada peringatan sehingga warga dusun panik.
Baca Juga Puncak Gunung Semeru Berubah Bentuk Setelah Erupsi di https://www.kompas.tv/article/241312/puncak-gunung-semeru-berubah-bentuk-setelah-erupsi
Warga berharap kedepan pemerintah memperbaiki dan memperbanyak alat peringatan dini bencana semeru agar warga mengetahui jika ada marabahaya.
#EarlyWarningSystem #AlatPeringatanDini #GuguranLahar #GunungSemeru
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/241315/alat-peringatan-dini-lahar-gunung-semeru-rusak-sejak-4-tahun