JAKARTA, KOMPAS.TV - Menanggapi video yang viral dan menjadi gonjang-ganjing masyarakat Indonesia soal Presiden Joko Jokowi Widodo yang membalas kritik Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas dalam pidatonya; telah hadir bersama Kompas TV seorang Pengamat Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk.
Menurutnya, respons Jokowi yang spontan ini tepat untuk dilakukan.
Malah, ia menyatakan bahwa kritik Anwar Abbas "salah konsep"
Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?
Lantas, perdebatan soal Jokowi yang disebut-sebut "antikritik" dimulai dari mana?
Ya, tak dapat dimungkiri bahwa terdapat sejumlah masyarakat yang menganggap rezim pemerintahan Jokowi antikritik.
Mulai dari penghapusan mural kritik yang karya warga, hingga ricuh demonstrasi mahasiswa pada September 2019, hingga peraturan karet yang tertuang dalam UU ITE.
Kali ini, masyarakat menyoroti acara pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2021.
Di mana Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas menyampaikan kritik terbuka kepada Presiden Jokowi yang juga hadir dalam acara tersebut.
Baca Juga Staf Khusus Mensesneg: Presiden Jokowi Mau Dikritik secara Langsung dan Itu Tak Pernah Menjadi Soal! di https://www.kompas.tv/article/241114/staf-khusus-mensesneg-presiden-jokowi-mau-dikritik-secara-langsung-dan-itu-tak-pernah-menjadi-soal
Kritik ini pun langsung direspons Jokowi dalam pidatonya.
Anwar mengatakan adanya ketimpangan dalam komposisi kepemilikan tanah di Indonesia.
Kritik yang disampaikan oleh Anwar Abbas ini langsung dijawab Jokowi saat mendapat kesempatan untuk berpidato, ia menjawab kritik tersebut dan berkata bahwa hal tersebut tidaklah salah.
Akan tetapi, ia juga menyoroti pekerjaan pemerintah yang saat ini tengah melakukan reformasi agraria untuk membagi 12 juta hektar lahan yang telantar.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/241120/jokowi-jawab-kritik-anwar-abbas-pengamat-ini-menunjukkan-presiden-tidak-formalitas-saja