KOMPAS.TV - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut terputusnya akses komunikasi akibat erupsi Semeru disebabkan karena listrik mati.
Kominfo berjanji akan memperbaiki akses komunikasi setelah jaringan listrik aktif.
Abu vulkanik masih menyelimuti Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Desa Curah Kobokan adalah salah satu desa yang terdampak erupsi Semeru.
Sebagian besar warganya telah mengungsi ke tempat lebih aman.
Warga yang luka bakarnya sangat parah dirujuk ke RSUD Dokter Haryoto dan RS Bhayangkara, serta sebagian di RSUD Pasirian di Lumajang.
Baca Juga Bantuan Logistik Maupun Pakaian Terus Berdatangan, Para Pengungsi Sibuk Memilih Kebutuhan Mereka di https://www.kompas.tv/article/239452/bantuan-logistik-maupun-pakaian-terus-berdatangan-para-pengungsi-sibuk-memilih-kebutuhan-mereka
Sementara itu abu vulkanik juga masih menyelimuti Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro.
Desa Sumber Wuluh adalah salah satu desa yang paling terdampak erupsi Semeru.
Tim gabungan dan warga yang berada di Desa Sumber Wuluh bahu membahu mencari korban yang terjebak, serta warga yang kembali ke rumah untuk menyelamatkan barang mereka yang masih bisa dipakai.
Ditetapkan zona kuning kawasan rawan bencana, warga Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021) siang dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Awan panas gunung Semeru masih mengancam keselamatan warga.
Penduduk yang mengungsi harus menyertakan data informasi, tempat dimana mengungsi sehingga dapat memudahkan petugas dalam pemenuhan kebutuhan warga.
Lokasi pengungsian di antaranya Kantor Kecamatan Candipuro, Lapangan Desa Sumber Wuluh, dan Pondok Pesantren Ulul Abab.
Baca Juga Potret Presiden Jokowi Berikan Makanan Siap Saji untuk Anak di Pengungsian Korban Erupsi di https://www.kompas.tv/article/239450/potret-presiden-jokowi-berikan-makanan-siap-saji-untuk-anak-di-pengungsian-korban-erupsi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/239456/beginilah-kondisi-terkini-dari-kecamatan-candipuro-yang-terdampak-erupsi-gunung-semeru-lumajang