KOMPAS.TV - Personel Satgas Nanggala Kopassus bentrok dengan Satgas Amole di Timika, Papua pada Sabtu (27/11/2021) lalu.
Bentrokan terjadi diduga karena kesalahpahaman mengenai harga rokok.
Aksi tersebut terekam kamera warga dan viral di media sosial.
Bentrokan berawal dari 20 personel Nanggala Kopassus protes mengenai harga rokok yang dijual 6 personel Satgas Amole Kompi 3.
Akibat kejadian ini diketahui 5 orang anggota Brimob mengalami luka.
Baca Juga Kopassus vs Brimob Bentrok di Papua, Ini Penyebab Aparat Cepat "Panas" Menurut Pengamat di https://www.kompas.tv/article/236836/kopassus-vs-brimob-bentrok-di-papua-ini-penyebab-aparat-cepat-panas-menurut-pengamat
Kini kedua belah pihak telah berdamai, namun tindakan disiplin akan tetap dilakukan kepada personel yang terlibat bentrokan.
Menurut Pengamat Intelijen dan Keamanan, Ridlwan Habib permasalahan ini tidak perlu di bawa kearah sentiment angkatan
"Kadang kala memang dalam penugasan itu kadang ada unsur-unsur psikologis ya. Misalnya stress, kemudian tertekan karena mungkin kangen keluarga, kangen kampung halaman. Makanya kadang ada dinamika sekecil apapun itu bisa mempengaruhi emosi orang per orang, jadi saya kira tidak perlu dibawa kearah sentiment angkatan," Jelas Pengamat Intelijen dan Keamanan, Ridlwan Habib.
Baca Juga Aksi Baku Hantam Kopassus Vs Brimob Viral di Media Sosial, DPR : Kondisi Lapangan Bisa Jadi Pemicu di https://www.kompas.tv/article/236930/aksi-baku-hantam-kopassus-vs-brimob-viral-di-media-sosial-dpr-kondisi-lapangan-bisa-jadi-pemicu
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/236936/kopassus-vs-brimob-terlibat-aksi-bentrok-perlu-adanya-konsolidasi-di-tingkat-internal