Orang tua bisa menstimulasi fisik dan sensorik anak dengan bermain untuk mengimbangi proses belajar di sekolah dan juga di rumah. Menurut Therapeutic Play Practitioner dan Montessori Diploma in Training Grace Melia, dengan bermain, anak bisa menemukan hal baru, bereksplorasi, meniru, dan mempraktekkan kehidupan sehari-hari sebagai langkah dalam membangun keterampilan untuk menolong dirinya sendiri.



Perlu diingat bahwa bermain adalah salah satu sarana belajar, sehingga bermain menjadi sebuah kebutuhan, tidak hanya bersifat rekreasi. Berikut contoh permainan yang bisa dilakukan oleh orang tua dan anak:


DIY painting
Saat masa tumbuh kembang, anak sudah mulai bisa mengontrol gerak motoriknya. Ini membuat anak antusias melakukan berbagai aktivitas dengan tangan. Gunakan kesempatan ini untuk mengajari anak berkarya sekaligus merangsang kreativitas dan pengetahuan anak akan warna, bentuk, dan hal lainnya. 



DIY puppet show
Kegiatan ini dapat merangsang kreativitas dan mengasah kemampuan anak berkomunikasi dan bercerita. Pengalaman anak dalam melakukan aktivitas ini akan memudahkan mereka berteman, sharing, dan bercanda bersama keluarga atau teman di sekolah.



Collaborative drawing
Mempererat bonding antara orang tua dan anak dengan menentukan warna, bentuk, dan diskusi lain saat menggambar bersama. Anak juga dapat mengasah imajinasinya dan berkreativitas semaksimal mungkin.



DIY craft
Memilih bentuk-bentuk yang familiar dan disukai anak untuk membuat kerajinan tangan sebagai proyek bersama. Keterlibatan orang tua dalam membuat proyek ini akan menimbulkan kesan menyenangkan bagi anak.



Sumber foto:

Freepik



Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke [email protected].


Stimulasi Fisik dan Sensorik Anak dengan 4 Permainan Interaktif Ini