KOMPAS.TV - Serikat buruh menolak kenaikan Upah Minimum Provinsi, Kabupaten dan Kota yang dinilai terlalu minim.
Dalam simulasi hitungan Kementerian Ketenagakerjaaan rata-rata kenaikan UMP 2022 hanya sebesar 1,09%.
Penolakan UMP berdasarkan aturan Turunan Omnibus Law Cipta Kerjadiutarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia.
KSPI mengatakan buruh akan menggelar 3 hari mogok nasional pada bulan depan.
Baca Juga UMP Kalsel Disebut Hanya Naik 1.01 %, Aliansi Buruh Kalsel Protes Keras di https://www.kompas.tv/article/232984/ump-kalsel-disebut-hanya-naik-1-01-aliansi-buruh-kalsel-protes-keras
Rencana ini telah dikoordinasikan dengan lebih dari 60 Federasi Serikat Buruh dan 5 Konfederasi Tingkat Nasional.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, Haryadi Sukamdani melihat angka kenaikan UMP 1,09% sudah "fair".
Mengutip dari Kompas.com, Haryadi mengatakan, "Parameter perhitungan UMP sudah lengkap, seperti rata-rata konsumsi rumah tangga dari BPS itu angka yang riil, angka yang benar-benar dikumpulkan dari seluruh survey,".
Baca Juga Upah Minimum Provinsi atau UMP Tahun 2022 Naik Sebesar 1,09%, Berikut Informasi Selengkapnya! di https://www.kompas.tv/article/233089/upah-minimum-provinsi-atau-ump-tahun-2022-naik-sebesar-1-09-berikut-informasi-selengkapnya
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/233100/serikat-buruh-tolak-kenaikan-ump-karna-dinilai-terlalu-minim-simak-informasinya