MADIUN, KOMPAS.TV - Lahan waduk Dawuhan Madiun yang kering saat musim kemarau, dimanfaatkan oleh petani untuk menanam sayur. Dari mengolah lahan tersebut, kini petani sayur dapat meraup keuntungan hingga ratusan ribu rupiah dalam setiap kali petik. Hasil tersebut tentunya dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari hari mereka menjelang musim penghujan .
Kondisi Waduk Dawuhan, di Kecamatan Wonoasri, Madiun, Jawa Timur, yang debit air nya menyusut dan mengering pada musim kemarau, dimanfaatkan para petani sekitar sebagai lahan untuk bercocok tanam. Para petani menanam berbagai tanaman seperti sayur mayur, hingga tanaman padi.
Seperti yang dilakoni pasutri Joko Suprianto dan Lasri warga Dukuh Dawuhan ini. Setiap musim kemarau, mereka selalu mengolah lahan waduk Dawuhan yang mengering sebagai lahan mencari penghasilan. Dalam musim kemarau tahun ini pun, sudah tiga kali mereka menanam tanaman berupa sayur mayur di tempat ini.
Dari tanaman sayur yang mereka tanam di lahan waduk , mereka pun mendapatkan penghasilan tambahan sekitar 30 ribu hingga 100 ribu rupiah dalam sekali petik. Sayur yang mereka petik dijual pada tengkulak di pasar pasar tradisional di wilayah Kota Caruban. Hasilnya untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari hari saat tiba musim penghujan tahun ini.
Saat musim penghujan mereka lebih memilih untuk beternak. Sebab, lahan waduk nantinya sudah tidak dapat di olah karena debit air akan mengalami peningkatan.
#beritamadiun
#waduk
#waduksurut
#sayurmayur
#bercocoktanam
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/227650/bertani-sayur-di-lahan-waduk-kering