LAMPUNG, KOMPAS.TV Aksi unjuk rasa puluhan pedagang Pasar SMEP bersama sejumlah mahasiswa dilakukan di depan Kantor Pemerintahan Kota Bandar Lampung.

Aksi yang digelar pada Jumat (22/10/2021) ini, dilatar belakangi banyaknya pedagang lama yang tidak mendapatkan ruko atau tempat berjualan di Pasar Tradisonal SMEP, Bandar Lampung.

Baca Juga Pedagang Lama Pasar SMEP Mengaku Tak Kebagian Ruko di https://www.kompas.tv/article/220912/pedagang-lama-pasar-smep-mengaku-tak-kebagian-ruko

Sempat diwarnai kericuhan antara sejumlah masa dengan petugas Pemerintah Kota Bandar Lampung saat berada di ruang pertemuan. Namun, pada akhirnya ditemukan titik temu penyelesaian antara kedua belah pihak yang sepakat.

"Alhamdulilah, diterima dengan baik. Nanti juga akan dilakukan pendataan ulang," ujar Heri Bawon, pedagang.

Sementara, saat dijumpai Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana memohon maaf terkait adanya pedagang lama yang belum mendapatkan ruko untuk berdagang di Pasar Tradisional SMEP. Eva juga akan mengevaluasi pendataan ruko bagi pedagang lama.

"Nah, mungkin ini belum terdata. Jadi, Bunda atas nama Pemerintahan Kota Bandar Lampung memohon maaf. Mudah-mudahan ini cepat clear," ujar Eva.

Baca Juga Harga Telur Anjlok, Peternak Temui Pemerintah Daerah di https://www.kompas.tv/article/215779/harga-telur-anjlok-peternak-temui-pemerintah-daerah

Untuk diketahui, Pasar Tradisional SMEP sendiri diharapkan menjadi lokasi percontahan sebagai terselenggaranya Apeksi atau Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia yang akan diselenggarakan pada 2022 di Bandar Lampung.

#unjukrasa #pasarsmep #evadwiana

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/224302/tak-kebagian-lapak-pedagang-pasar-smep-geruduk-kantor-pemkot