Lautan massa dari Aksi 21 Mei yang bersiap membubarkan diri. Selepas salat tarawih, tampak ribuan massa aksi membubarkan diri mengikuti arahan dari seorang orator di atas mobil komando.
Sekitar pukul 21.00 WIB, segelintir massa merapat ke depan Bawaslu. Di depan pagar kawat berduri dan pagar beton, mereka meneriaki para polisi dan Brimob yang masih siaga di depan Bawaslu. Dipisahkan kawat duri, segelintir massa tampak melontarkan beberapa kalimat provokasi kepada aparat kepolisian.
"Kalian makan uang rakyat!", "polisi kafir!", dan berbagai kalimat provokasi yang saya rasa tak cukup elok dituliskan di sini. Saya, Ilyas, dan Arief ada di barisan massa. Menunggu dalam senyap, sembari diam-diam berharap agar tak ada gesekan yang berujung ricuh. Namun, harapan kami menipis ketika malam beranjak larut.
pukul 22.30 WIB, kami mulai rehat di pinggir perempatan Thamrin. Tampak dari kejauhan, ratusan massa masih di depan Bawaslu. Memesan minuman dari pedagang di lokasi, kami dapat instruksi dari kantor untuk meninggalkan lokasi tepat pukul 23.00 WIB.
Tapi, harapan tinggal harapan. Tepat ketika minuman baru datang dan kami nikmati dua teguk, teriakan terdengar dari arah Bawaslu. "Rusuh, rusuh, di sana rusuh!", teriak salah seorang dari kejauhan.
===================================================
Baca selengkapnya di sini:
https://www.idntimes.com/news/indonesia/isidorus-rio/di-bawalu-berbagi-berita-dan-cerita/full
===================================================
Subscribe: https://www.youtube.com/c/IDNTimes
===================================================
Temukan informasi menarik lainnya di:
https://idntimes.com
https://www.facebook.com/idntimes/
https://instagram.com/idntimes
https://twitter.com/idntimes
===================================================