BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan menyebut harga telur ayam ras di pasar tradisional mengalami penurunan dari Rp. 24.000 menjadi Rp. 20.000.
Kondisi ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir, lantaran produksi yang dipasarkan ke Provinsi Kalimantan Tengah terhambat akibat musibah banjir di sejumlah daerah.
Baca Juga Harga Ayam Potong di Banjarmasin Meroket, Perkilogram Capai Harga Rp. 30.000,- di https://www.kompas.tv/article/220935/harga-ayam-potong-di-banjarmasin-meroket-perkilogram-capai-harga-rp-30-000
Ditambah lagi karena lesunya permintaan pasar, hingga berimbas pada kelebihan pasokan telur ayam ras yang melebihi kebutuhan masyarakat di Kalimantan Selatan.
"Para pedagang kita tidak bisa menjual ke daerah tertentu di Kalimantan Tengah yang terhambat akibat musibah banjir. Sehingga stok telur ayam ras di Kalimantan Selatan dalam posisi banyak sekali yang berdampak pada turunnya harga," ucap Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan kepada jurnalis kompas.tv.
Baca Juga Warga Martapura Keluhkan Jalan Menteri 4, Kerap Banjir Saat Musim Penghujan di https://www.kompas.tv/article/219966/warga-martapura-keluhkan-jalan-menteri-4-kerap-banjir-saat-musim-penghujan
Sekadar diketahui, kebutuhan di Kalimantan Selatan untuk telur ayam ras hanya sebanyak 2.535 ton per bulannya, sementara produksi telur ayam ras sebanyak 5.550 ton. Kondisi ini justru membuat Kalimantan Selatan kelebihan pasokan hampir 50 persen dari kebutuhan yang berpotensi merugikan para peternak.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/220944/terdampak-banjir-dan-permintaan-lesu-harga-telur-ayam-ras-di-banjarmasin-turun